Showing posts with label renungan. Show all posts
Showing posts with label renungan. Show all posts
Friday, November 9, 2012
Makna kebahagiaan dan Kekayaan
Recently, I got a link of website from my friend. He always told me to read this site from the start to end. I need 3 days to read all of the story because the story written in English. (my English still not good enough, >.<)
Link yang diberikan ternyata sebuah biografi dan sharing pengalaman rohani dari seorang dokter kecantikan yang sangat kaya raya. Dokter ini berasal keluarga yang miskin dan mempunyai pandangan bahwa "Orang yang bahagia adalah orang yang suskes, dan orang yang sukses adalah orang yang kaya raya".
Dengan pandangan hidup ini, ia mampu mencapai cita-cita nya dan menjadi seorang dokter yang berhasil dan kaya raya. Namun, tidak ada kepercayaan akan Tuhan dalam hidupnya. Ia bahkan menantang Tuhan, melalui jawaban atas ajakan temannya. Seorang teman, mengajaknya ke gereja dan ditanggapi dengan jawaban, "Jika Tuhan benar-benar menginginkan aku datang ke gereja, maka Ia akan memberikan ku pertanda."
Dan 3 minggu kemudian, sang dokter datang ke gereja melalui penyakit kanker paru-paru yang dideritanya.
Melalui penyakit ini, sang dokter sadar akan perlu nya Tuhan dalam kehidupan. Dan ia juga menyadari bahwa "Kebahagiaan yang sebenarnya datang dari hasil berinterasi dengan orang lain, yaitu dengan membantu orang lain yang sedang dalam kesusahan."
Melalui penyakit ini, sang dokter ditobatkan dan dapat memaknai hidupnya.
Cerita selengkapnya dapat dilihat di link ini.
(www.heavenaddress.com adalah situs yang bertujuan untuk memberikan penghormatan dan kenangan akan sahabat yang telah meninggal.)
Setelah membaca kisah ini, saya merasa beruntung. Karena saya dapat menyadari kehadiran Tuhan dan saya percaya kepada Tuhan tanpa melalui peristiwa yang menyedihkan atau menyakitkan. Namun, saya juga rindu untuk mengalami sendiri pengalaman rohani dengan Tuhan secara intim. Banyak cara yang digunakan Tuhan untuk menyadarkan dan menyelamatkan umatnya. Baik itu dengan peristiwa sederhana bahkan sebuah musibah. Apakah kita sudah mendengar suara penyelamatan Tuhan?
Dari kisah ini saya juga mendapat pelajaran lain mengenai kekayaan.
Memang kekayaan dalam duniawi membawa kesenangan dan kenikmatan sendiri. Kita mampu membeli banyak hal dan kenikmatan dengan uang. Namun, semua itu hanya bersifat duniawi dan tidak mampu menyenangkan batin kita. Kekayaan yang tidak disertai dengan kehadiran Tuhan, hanya membawa manusia kepada kesombongan dan keserakahan. Namun, kekayaan yang disertai dengan kehadiran Tuhan, membawa manusia kepada kemurahan-hati dan berkat yang lebih berlimpah akan diberikan kepadanya.
Mungkin Tuhan belum memberikan kekayaan itu kepada saya karena saya belum siap menerima itu. Jika Tuhan memberikan segala kekayaan itu sekarang, saya hanya akan terjerumus kedalam dosa keserakahan... Yang harus saya lakukan sekarang adalah lebih memperdalam iman saya kepada Tuhan dan mempersiapkan sifat saya untuk menerima berkat berlimpah dari Tuhan.
Bagaimana dengan kamu....?
Labels:
heavenaddress,
kekayaan,
renungan,
richard teo keng siang
Monday, June 14, 2010
_Libatkan aku, Bapa_

Bapa
Aku melihat-Mu melukis di atas kanvas besar
Kau menaruh teman-temanku di atasnya
Taruh aku juga di situ, Bapa
Bila kanvas itu masih kosong
Biarkan aku mewarnai padang rumput yang luas
Atau menjadi latar belakang yang lebar
Bila kanvas itu sudah hampir penuh
Biarkan aku masuk ke sela-sela yang kecil
Menjadi sehelai daun
Atau seekor belalang sembah
Namun
Bila aku belum cukup layang untuk ikut mengisinya
Biarkan aku dicampur dengan warna lain
Untuk menyelesaikan maha karya-MU
(dikutip dari 'Hijau'-Agnes Jessica)
Friday, June 11, 2010
MARIA, Ajarilah Aku Bersabar Dalam Iman
Bunda Maria,
aku sering terjerumus ke dalam kegelapan, kekeringan, kekosongan, dan percobaan. Entah karena kesalahanku sendiri entah karena orang lain dan hal di luar diriku yang menyebabkannya.
Tolonglah aku, Bunda, agar aku dapat bertahan dalam kesabaran dan iman, yang percaya bahwa kekeringan, kekosongan, kegelapan, dan percobaan itu akan mematangkan aku dan bahwa akan datang saatnya, dimana kegelapan akan menjadi terang, dan aku akan kembali menemukan jalan.
Doakanlah aku, agar aku percaya, bahwa Tuhan selalu menolongku dengan diam-diam dan dalam diam, sehingga aku pun harus menanggung semuanya dalam diam dan ketenangan.
Bunda,
bantu aku agar aku tidak mudah berputus asa bila percobaan yang aku alami tak kunjung padam, karena dengan adanya percobaan, Tuhan sesungguhnya sedang mencurahkan cinta-Nya padaku.
Doakanlah aku, agar aku percaya, bahwa aku adalah anak-Nya yang tercinta, justru karena Ia memberi kesempatan bagiku untuk bertahan dalam percobaan-percobaan hidup ini.
Bunda,
ajarilah aku, agar aku makin matang dalam beriman.
Iman akan memberiku kedamaian dan ketenangan untuk menghadapi segala problem hidupku.
Amin.
(dikutip dari 'Oleh Hati dan Budi' teks misa Perayaan Ekaristi Gereja ST. Antonius Kotabaru Tanggal 15-16 Mei 2010)
aku sering terjerumus ke dalam kegelapan, kekeringan, kekosongan, dan percobaan. Entah karena kesalahanku sendiri entah karena orang lain dan hal di luar diriku yang menyebabkannya.
Tolonglah aku, Bunda, agar aku dapat bertahan dalam kesabaran dan iman, yang percaya bahwa kekeringan, kekosongan, kegelapan, dan percobaan itu akan mematangkan aku dan bahwa akan datang saatnya, dimana kegelapan akan menjadi terang, dan aku akan kembali menemukan jalan.
Doakanlah aku, agar aku percaya, bahwa Tuhan selalu menolongku dengan diam-diam dan dalam diam, sehingga aku pun harus menanggung semuanya dalam diam dan ketenangan.
Bunda,
bantu aku agar aku tidak mudah berputus asa bila percobaan yang aku alami tak kunjung padam, karena dengan adanya percobaan, Tuhan sesungguhnya sedang mencurahkan cinta-Nya padaku.
Doakanlah aku, agar aku percaya, bahwa aku adalah anak-Nya yang tercinta, justru karena Ia memberi kesempatan bagiku untuk bertahan dalam percobaan-percobaan hidup ini.
Bunda,
ajarilah aku, agar aku makin matang dalam beriman.
Iman akan memberiku kedamaian dan ketenangan untuk menghadapi segala problem hidupku.
Amin.
(dikutip dari 'Oleh Hati dan Budi' teks misa Perayaan Ekaristi Gereja ST. Antonius Kotabaru Tanggal 15-16 Mei 2010)
Subscribe to:
Posts (Atom)